Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Gue mau langsung to the point aja untuk kali ini menjawab para netijen yang otaknya ga nyampe soal boikot memboikot. Akhir akhir ini seperti yang kita tau bahwa Palestina terus menerus dibombardir oleh Zionisme Israel. Bahkan menurut gue, tindakan Israel emang biadab. Banyak korban luluh lantah di Palestina. Kebanyakan bayi-bayi, anak-anak, bahkan perempuan-perempuan yang jadi korban kebiadaban Israel yang ingin merampas tanah Palestina. Lalu kompeni-kompeni terkenal yang pro Zionisme memberi dana untuk menghancurkan rakyat Palestina yakni untuk pembelian senjata. Contohnya adalah McD. Gue kasih satu contoh aja. Ada berapa banyak lagi brand-brand yang mendukung dan memberi dana untuk para zionis biadab itu. Jadi McD cabangnya udah banyak di seluruh negara. Di Indonesia aja cabangnya banyak banget dan bisa ditemui dimana-mana. Setiap kali lo beli itu, maka sama dengan lo udah ngasih biaya atau ngasih pundi-pundi duit buat beli senjata untuk menghancurkan rakyat Palestina yang kini masih dijajah zionis. Ini gue cuma ngasih tau aja.
Dan akhir-akhir ini juga gue udah lihat MUI udah mengeluarkan fatwa bahwa membeli atau menggunakan produk-produk yang terafiliasi mendanai zionis Israel bahkan yang pro Israel itu hukumnya HARAM. Dan itu pun menurut gue MUI ga asal menetapkan fatwa. Mereka juga pasti menyiapkan ini secara matang-matang demi membela saudara-saudara di Palestina. Dengan cara memboikot inilah justru para zionis Israel ga bakalan bisa menghancurkan rakyat Palestina dengan cara apapun. Terlebih lagi lewat pendanaan dari beberapa brand yang pro Israel untuk membeli senjata untuk memusnahkan rakyat Palestina. Memang sampai sekarang masih terus terjadi dan ini udah termasuk genosida. Maka satu-satunya cara ya boikot produk-produk yang terafiliasi pro Israel. Untuk melawan Israel bukan cuma lewat cara perang langsung di tempatnya, tapi juga secara ga langsung dengan cara apapun. Terus disitu timbul pertanyaan, kok Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, Google, YouTube, WhatsApp nggak kenapa ga sekalian diboikot? Pertanyaan itu yang seringkali gue lihat di platform manapun, entah itu dari Twitter maupun Instagram.
Gue sering lihat comment netijen yang julid apalagi yang otaknya ga nyampe. Ini harus gue sampaikan, netijen yang bilang gitu artinya otaknya ga nyampe. Gue cuma mau ngasih tau aja. Perang itu ga cuma harus perang langsung ke tanah Palestina nya yang masih sampai sekarang dijajah zionis Israel, perang juga kan bisa dengan cara ga langsung. Lewat platform social media pun juga bisa dijadikan sarana untuk berperang melawan Israel. Di platform begitu pasti ada informasi yang sengaja diplintir-plintir ama media-media barat, terlebih lagi oleh buzzer-buzzer bayaran zionis untuk menipu daya orang-orang agar percaya dengan mereka. Padahal sebenarnya secara langsung mereka mau menipu dengan memberikan informasi palsu terkait orang-orang Palestina yang mereka nilai orang-orang yang jahat, lalu Hamas buatan zionis, dan masih banyak lagi info yang sengaja diplintir-plintir oleh media barat, buzzer-buzzer zionis, bahkan beberapa ustad beraliran Wahabi yang secara langsung ikut plintir-plintir soal itu. Maka dari itu harus kita lawan juga lewat platform tersebut dengan menyampaikan kebenaran yang sebenarnya terjadi dan info yang betul alias yang asli secara langsung lewat platform tersebut.
Lagipula, media social juga kan bisa dijadikan alat untuk perang dengan cara ga langsung. Jadi kalo masih timbul comment-comment netijen yang sok tau begitu, kita jawab aja dengan simple. Media social itu cuma alat atau sarana secara ga langsung juga untuk berperang melawan zionis. Jadi untuk apa diboikot kalo social media? Social media hanyalah sarana untuk berperang. Kalo ga ada social media, lalu dengan mudahnya para zionis membuat informasi palsu terkait Palestina gimana? Apakah kudu diem gitu aja? Apa kudu ga usah pake juga? Makanya otaknya dipake lah wahai netijen sebelum asal jeplak comment bilang-bilang "Ga sekalian aja tuh Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, YouTube, Google diboikot?". Saran gue ya mikirnya ga usah kependekan dah, otaknya pada ga nyampe! Kan udah gue bilang, perang itu ga harus secara langsung kesana. Secara ga langsung pun juga bisa. Entah itu kita serang secara perekonomiannya, entah itu kita serang secara cyber nya, bisa kan.
Terus yang comment ke MUI bahwa MUI asal main bikin fatwa sebenernya itu otaknya juga masih belum nyampe. Disini gue tekankan lagi, bahwa MUI ga sembarangan mengeluarkan fatwa tanpa mikir panjang. Mereka juga kan mikir dulu sebelum membuat fatwa dan akhirnya disetujui dan disahkan. Ada rujukannya, dan ada tujuannya. Ga langsung asal jeplak main bikin fatwa seenak jidat. Mereka juga pasti bikin itu secara matang. MUI bikin fatwa menggunakan barang atau membeli barang yang terafiliasi pro Israel itu haram pun pasti ada tujuannya. Ya itu tadi, biar kompeni-kompeni yang pro Israel itu ga dapat lagi mendanai zionis Israel untuk membeli senjata-senjata untuk memusnahkan rakyat Palestina. Itu juga kan demi saudara-saudara yang ada di Palestina untuk merdeka. Dan aturan itupun juga sedang disosialisasikan secara menyeluruh, artinya ga langsung diterapkan. Bertahap dan memang harus disosialisasikan. Jadinya kan biar tau, oh kalo pake atau beli produk ini tuh sama aja kita membeli senjata-senjata untuk memusnahkan rakyat Palestina. Jangan sampai beli produk itu atau jangan sampai pake lagi produk itu demi apa? Demi saudara-saudara kita yang berada di Palestina sana.
Yahhhh... Itu aja kalo dari gue.
Jadi kalo masih ada netijen yang comment gitu artinya otaknya belum nyampe, mikirnya masih kejauhan. Kalo gue bilang DUNGU agak kasar juga, tapi memang begitulah... Ahhhhh... Gue beneran deh ga abis pikir ama netijen yang mikirnya ga nyampe, ilmunya belom nyampe, ilmunya belom fasih.
Sekian terimakasih, dan mari kita serukan bersama-sama FREE PALESTINE!!! PALESTINA MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!!!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh