diva salsabila
Selasa, 22 Oktober 2024
Gue Pamit Dulu...
Minggu, 20 Oktober 2024
Gaya Boleh Tomboy, Tapi Tomboy Ga Selamanya Suka Sesama Jenis Bahkan Jadi Biseksual
Rabu, 15 November 2023
Menjawab Netizen yang Otaknya Ga Nyampe
Assalammualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Gue mau langsung to the point aja untuk kali ini menjawab para netijen yang otaknya ga nyampe soal boikot memboikot. Akhir akhir ini seperti yang kita tau bahwa Palestina terus menerus dibombardir oleh Zionisme Israel. Bahkan menurut gue, tindakan Israel emang biadab. Banyak korban luluh lantah di Palestina. Kebanyakan bayi-bayi, anak-anak, bahkan perempuan-perempuan yang jadi korban kebiadaban Israel yang ingin merampas tanah Palestina. Lalu kompeni-kompeni terkenal yang pro Zionisme memberi dana untuk menghancurkan rakyat Palestina yakni untuk pembelian senjata. Contohnya adalah McD. Gue kasih satu contoh aja. Ada berapa banyak lagi brand-brand yang mendukung dan memberi dana untuk para zionis biadab itu. Jadi McD cabangnya udah banyak di seluruh negara. Di Indonesia aja cabangnya banyak banget dan bisa ditemui dimana-mana. Setiap kali lo beli itu, maka sama dengan lo udah ngasih biaya atau ngasih pundi-pundi duit buat beli senjata untuk menghancurkan rakyat Palestina yang kini masih dijajah zionis. Ini gue cuma ngasih tau aja.
Dan akhir-akhir ini juga gue udah lihat MUI udah mengeluarkan fatwa bahwa membeli atau menggunakan produk-produk yang terafiliasi mendanai zionis Israel bahkan yang pro Israel itu hukumnya HARAM. Dan itu pun menurut gue MUI ga asal menetapkan fatwa. Mereka juga pasti menyiapkan ini secara matang-matang demi membela saudara-saudara di Palestina. Dengan cara memboikot inilah justru para zionis Israel ga bakalan bisa menghancurkan rakyat Palestina dengan cara apapun. Terlebih lagi lewat pendanaan dari beberapa brand yang pro Israel untuk membeli senjata untuk memusnahkan rakyat Palestina. Memang sampai sekarang masih terus terjadi dan ini udah termasuk genosida. Maka satu-satunya cara ya boikot produk-produk yang terafiliasi pro Israel. Untuk melawan Israel bukan cuma lewat cara perang langsung di tempatnya, tapi juga secara ga langsung dengan cara apapun. Terus disitu timbul pertanyaan, kok Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, Google, YouTube, WhatsApp nggak kenapa ga sekalian diboikot? Pertanyaan itu yang seringkali gue lihat di platform manapun, entah itu dari Twitter maupun Instagram.
Gue sering lihat comment netijen yang julid apalagi yang otaknya ga nyampe. Ini harus gue sampaikan, netijen yang bilang gitu artinya otaknya ga nyampe. Gue cuma mau ngasih tau aja. Perang itu ga cuma harus perang langsung ke tanah Palestina nya yang masih sampai sekarang dijajah zionis Israel, perang juga kan bisa dengan cara ga langsung. Lewat platform social media pun juga bisa dijadikan sarana untuk berperang melawan Israel. Di platform begitu pasti ada informasi yang sengaja diplintir-plintir ama media-media barat, terlebih lagi oleh buzzer-buzzer bayaran zionis untuk menipu daya orang-orang agar percaya dengan mereka. Padahal sebenarnya secara langsung mereka mau menipu dengan memberikan informasi palsu terkait orang-orang Palestina yang mereka nilai orang-orang yang jahat, lalu Hamas buatan zionis, dan masih banyak lagi info yang sengaja diplintir-plintir oleh media barat, buzzer-buzzer zionis, bahkan beberapa ustad beraliran Wahabi yang secara langsung ikut plintir-plintir soal itu. Maka dari itu harus kita lawan juga lewat platform tersebut dengan menyampaikan kebenaran yang sebenarnya terjadi dan info yang betul alias yang asli secara langsung lewat platform tersebut.
Lagipula, media social juga kan bisa dijadikan alat untuk perang dengan cara ga langsung. Jadi kalo masih timbul comment-comment netijen yang sok tau begitu, kita jawab aja dengan simple. Media social itu cuma alat atau sarana secara ga langsung juga untuk berperang melawan zionis. Jadi untuk apa diboikot kalo social media? Social media hanyalah sarana untuk berperang. Kalo ga ada social media, lalu dengan mudahnya para zionis membuat informasi palsu terkait Palestina gimana? Apakah kudu diem gitu aja? Apa kudu ga usah pake juga? Makanya otaknya dipake lah wahai netijen sebelum asal jeplak comment bilang-bilang "Ga sekalian aja tuh Facebook, Twitter, Instagram, TikTok, YouTube, Google diboikot?". Saran gue ya mikirnya ga usah kependekan dah, otaknya pada ga nyampe! Kan udah gue bilang, perang itu ga harus secara langsung kesana. Secara ga langsung pun juga bisa. Entah itu kita serang secara perekonomiannya, entah itu kita serang secara cyber nya, bisa kan.
Terus yang comment ke MUI bahwa MUI asal main bikin fatwa sebenernya itu otaknya juga masih belum nyampe. Disini gue tekankan lagi, bahwa MUI ga sembarangan mengeluarkan fatwa tanpa mikir panjang. Mereka juga kan mikir dulu sebelum membuat fatwa dan akhirnya disetujui dan disahkan. Ada rujukannya, dan ada tujuannya. Ga langsung asal jeplak main bikin fatwa seenak jidat. Mereka juga pasti bikin itu secara matang. MUI bikin fatwa menggunakan barang atau membeli barang yang terafiliasi pro Israel itu haram pun pasti ada tujuannya. Ya itu tadi, biar kompeni-kompeni yang pro Israel itu ga dapat lagi mendanai zionis Israel untuk membeli senjata-senjata untuk memusnahkan rakyat Palestina. Itu juga kan demi saudara-saudara yang ada di Palestina untuk merdeka. Dan aturan itupun juga sedang disosialisasikan secara menyeluruh, artinya ga langsung diterapkan. Bertahap dan memang harus disosialisasikan. Jadinya kan biar tau, oh kalo pake atau beli produk ini tuh sama aja kita membeli senjata-senjata untuk memusnahkan rakyat Palestina. Jangan sampai beli produk itu atau jangan sampai pake lagi produk itu demi apa? Demi saudara-saudara kita yang berada di Palestina sana.
Yahhhh... Itu aja kalo dari gue.
Jadi kalo masih ada netijen yang comment gitu artinya otaknya belum nyampe, mikirnya masih kejauhan. Kalo gue bilang DUNGU agak kasar juga, tapi memang begitulah... Ahhhhh... Gue beneran deh ga abis pikir ama netijen yang mikirnya ga nyampe, ilmunya belom nyampe, ilmunya belom fasih.
Sekian terimakasih, dan mari kita serukan bersama-sama FREE PALESTINE!!! PALESTINA MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA! MERDEKA!!!
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sabtu, 24 Juni 2023
Gue Nyerah untuk yang Keenam Kalinya Bertemu 7Icons
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Akhir-akhir ini udah 2 hari gue galau gegara ga bisa ketemu idola gue 7 Icons untuk yang keenam kalinya. Kemaren gue beneran ga bisa tidur entah kenapa dan apa yang terjadi sehingga gue ga bisa tidur semalaman. Udah gue coba cari posisi yang pas, ditemenin ama radio yang biasa gue pake buat dengerin lagu jadul tiap malam tetep ga bisa tidur. Semenjak kejadian gue bikin story tentang perjuangan gue untuk bertemu idola gue yang berakhir dengan "Ya udahlah, gue nyerah. Mungkin bukan waktu yang tepat juga untuk ketemu 7Icons walaupun kemungkinannya kecil ga kayak waktu awal-awal sering wara wiri di TV bahkan di radio maupun acara off air.", gue beneran jadi susah tidur. Makan pun gue beneran cuma dikit, kalo ada kangkung gue cuma tambulin tanpa nasi, sisanya gue makan mie, abis itu ngopi untuk ngilangin stress gue gegara mikirin bertahun-tahun pengen ketemu 7Icons cuma berakhir dengan kata "NYERAH".
Sebisa mungkin gue ngilangin rasa kecewa gue dan kembali untuk melupakan mimpi gue untuk bertemu idola gue 7Icons yang berakhir dengan perih juga. Terkadang gue suka nangis tanpa suara bahkan bergumam di kamar tanpa orang lain yang ada di rumah harus tau apa yang gue rasain akhir-akhir ini. Tahun 2011, keinginan untuk bertemu 7Icons mulai tumbuh semenjak gue ketemu idola gue di dunia mimpi. Namun ga dibolehin begitu ada live music langsung di lokasi yang ga jauh dari rumah gue. Pertama kalinya gue kecewa untuk yang pertama kalinya ga bisa ketemu idola gue. Tapi gue ga begitu aja mudah nyerah. Tahun 2013 ada acara off air di Bandung, gue mau nonton langsung ke lokasi dan bertemu langsung dengan idola gue, tapi lagi dan lagi gue dilarang kesana ama nyokap, bokap bahkan teteh gue. Alasannya karena desak-desakan. Terus apa bedanya dengan dateng ke acara keagamaan, dateng ke pasar kaget atau pasar lainnya untuk belanja, ke supermarket, ikut ujian yang segitu banyak pesertanya, bahkan ke acara bazar? Sama-sama resikonya desak-desakan juga pada akhirnya.
Lalu di tahun 2014 ada acara off air lagi di Bandung, lokasinya di MIM. Itu juga acara ulang tahun salah satu radio swasta di Bandung, dan kebetulan bintang tamunya ada 7 Icons. Diijinin sih, tapi ujung-ujungnya ga berangkat pertanda ga dibolehin lagi dan lagi untuk bertemu idola gue. Lalu tahun 2015 ada acara ketemuan gitu lah ama Iconia (sebutan buat fans nya 7 Icons), cuma lokasinya di BIP. Agak jauh dari rumah gue, gue minta lagi untuk pengen ketemu ama idola gue. Yang di rumah diem, ga ngomong apa-apa. Feeling gue udah ga enak. Pasti lagi dan lagi dilarang lagi. Ternyata benar saja, emang sebenernya ngelarang gue untuk bertemu idola gue tanpa ngomong A I U E O sekalipun. Karena gagal lagi untuk yang keempat kalinya, gue ga sebegitu nyerahnya. Akhirnya ada salah satu acara dari salah satu stasiun TV (gue ga mau nyebut nama acaranya apa, soalnya gue pribadi udah muak banget ama acara itu gegara gue ga bisa bertemu idola gue. Gue ga benci ama idola gue, tapi gue benci ama acaranya) yang acaranya tuh bisa mewujudkan apa yang diinginkan. Gue mikir mungkin dengan cara ini gue bisa ketemu 7 Icons untuk yang pertama kalinya walaupun udah 4 kali berakhir dengan kegagalan. Akhirnya gue bikin CV untuk dikirimkan ke stasiun TV itu yang nayangin acara itu. Mungkin dengan jalan ini, pasti bisa! Butuh waktu sekitar 2 hari untuk nyelesain CV itu untuk gue kirim ke salah satu stasiun TV itu lewat e-mail. Begitu udah jadi langsung gur kirim. Dengan begitu yakin pasti dengan jalan ini gue bisa ketemu idola gue. Seminggu gue nunggu jawaban dari sana belum ada jawaban, dan 2 minggu pun tetep aja ga ada jawaban sama sekali. Feeling gue lagi-lagi ga enak. Pasti gagal lagi. Benar saja, gue gagal lagi karena ga ada jawaban sama sekali dari pihak situ. Dan justru berakhir dengan rasa "Gue muak nonton acara itu lagi! Cuma bohongin orang mulu! Gue ga mau nonton acara itu lagi! Pokoknya kalo acara itu tayang, gue ga mau nonton acara itu lagi! Gue eneg!" udah, gue nyerah pada akhirnya.
Puncaknya di pertengahan bulan, masih di tahun 2015, emosi gue disitu bener-bener ga bisa gue kendalikan. Album foto yang isinya foto 7 Icons dari hasil ngeprint (gue download fotonya dari web, terus gue print pake photo paper yang gue dapet FREE dari printer nya) pake kertas foto gue banting kenceng-kenceng ke lantai, fotonya gue sobek-sobek ga bersisa dan gue bakar fotonya. Untuk foto idola gue yang lagi foto ama fans nya walaupun hasil jepretannya bagus menurut gue, gue apusin, gue sisain foto idola gue doang. Mau teriak apalagi nangis sekenceng mungkin pun ga bisa karena situasinya gue lagi di rumah, dan di rumah lagi ada orang. Udah disitu gue bener-bener kecewa dengan diri gue sendiri kenapa gue selalu gagal dalam hal bertemu idola gue. Udah kayak "Ya Allah... Gue muak dengan diri gue! Kenapa gue gagal ulu ketemu 7 Icons?! Seenggaknya kasih gue sekali kesempatan untuk bertemu! Gue ga minta banyak! Gue cuma mau ketemu 7 Icons sekali aja seumur hidup!!! Ga minta apa-apa lagi!", beneran udah capek dan udah bener-bener putus asa. Peluang banyak, tapi gagal terus! Udah beneran sakit rasanya 5 kali gagal. Mana era Boy Group Girl Group udah dikit-dikit mulai redup, kesempatan untuk bertemu idolaku cuma sedikit, ga segede waktu masih wara wiri di TV bahkan di radio bahkan acara off air tiap hari! Udah beneran dari situ akhirnya timbul rasa iri dengan orang lain yang sangat beruntung banget, banget dan banget bisa bertemu idolanya ampe minta foto bareng, signature dan ngobrol panjang lebar ama idolanya. Yang lain kok bisa ketemu idolanya, masa gue ga bisa?! Udah mah bisa foto bareng, ngobrol banyak, minta signature! Udah deh disitu timbul rasa iri, campur rasa cemburu juga. Kalaupun nonton videonya atau sesekali liat foto fans ama idolanya yang beneran beruntung banget lewat social media pun suka sedih campur kecewa. Dan gue akhirnya memutuskan untuk melupakan mimpi gue untuk bertemu 7 Icons. Bahkan perlahan-lahan gue melupakan idola gue, 7 Icons lantaran kecewa dengan diri gue sendiri yang selamanya ga bisa bertemu idola gue sekali seumur hidup. Karena ga mungkin juga orang kayak gue bisa ketemu idola gue!
Akhirnya, gue perlahan-lahan mulai melupakan idola gue bahkan mimpi gue untuk bertemu 7 Icons beneran dengan rasa sedih, dan kecewa. Gue cuma kecewa dengan diri gue sendiri, kenapa gue ga bisa ketemu idola gue? Ya udahlah! Kalo gitu...
GUE NYERAH AJA! CAPEK!!!
UNTUK APA GUE BERMIMPI BERTEMU 7 ICONS TERLALU TINGGI DAN NGAREP BANYAK UNTUK BERTEMU IDOLA GUE SATU KALI SAJA KALO UJUNG-UJUNGNYA DIWARNAI KEGAGALAN LAGI???!!!
2011 GAGAL, 2013 GAGAL LAGI, 2014 KEMBALI MENELAN PIL PAHIT KEGAGALAN, 2015 DUA KALI GAGAL DAN LAGI LAGI KEMBALI GUE TELAN PIL PAHIT!!!
GUE NYERAH AJA!!!
Untuk mengikis rasa sedih dan kecewa gue, kadang dengerin musik, kadang kalo diajak pergi ikut nimbrung, jaman kuliah gue hang out sendiri, makan makanan yang gue suka buat ngelupain mimpi gue untuk bertemu 7 Icons. Di tahun 2020, rasa sakit yang udah hilang lalu ada kabar 7 Icons comeback again, akhrinya disitu gue coba untuk bangkit lagi walaupun ga 100% keinginan gue untuk bertemu 7 Icons lebih besar peluangnya kayak waktu masih sering wara wiri di TV. Kalo ada MV nya, terus ampe konten-kontennya gue pasti suka nonton dan ga pernah ketinggalan jadwal kapan konten itu akan tayang. Kalaupun mau comment pun sebenernya bukannya ga mau, tapi gue bingung mau ngomong apa gitu lho walaupun hanya di beberapa konten aja. Jadi gue cuma like. Dan gue pastinya subscribe channelnya 7 Icons karena gue pun ga mau ketinggalan update. Tahun 2023 dikejutkan dengan announcement dari salah satu festival, yakni "PLAYLIST FESTIVAL 2023" yang diadain bulan Februari di Bandung. Di list nya ada 7 Icons. Wah... Langsung dalam hati gue, mungkin ini bisa jadi peluang walaupun ga sebesar waktu dulu untuk bertemu idola gue untuk yang pertama kalinya walaupun udah 5 kali gagal mulu. Tapi di sisi lain, gue juga mikir kalo ke festival pun beli tiket pasti pake duit, dan duit gue lagi kurang cukup untuk beli tiket masuk festival itu. Lalu belum ijin dari nyokap bahkan bokap. Ga mungkin ngasih ijin kalo ke acara festival musik bahkan acara kampanye gede-gedean, kecuali kalo ke acara tabligh akbar, ke acara pengajian, ke pasar kaget, ke acara festival jajanan, ke acara kawinan, ke tempat ujian kenaikan tingkat MAHATMA, ke mall untuk jalan-jalan bahkan makan-makan, ke tempat rekreasi, ke supermarket gede, ke restoran waktu jaman gue tiap sabtu ampe minggu casual an buat cari uang, ke GOR buat olahraga, ikut pesantren karena permintaan nyokap, baru dikasih ijin. Giliran ke festival musik ga boleh! Ini juga yang akhir-akhir ini jadi mimpi gue yang kedua. Pertama, gue pengen ketemu 7 Icons, kedua, gue mau nonton festival atau konser secara langsung di tempat untuk yang pertama kalinya hanya satu kali seumur hidup.
Terus di meja makan, teteh gue ngegodain gue. "De, ntar ada 7 Icons lho. Mau nggak nonton kesana?" gue jawab aja "Ga ada duitnya ah! Kan ke sono juga pake duit, belom beli tiketnya, belom dapet ijin dari emak. Belom tentu emak kasih ijin. Emangnya teteh mau nonton ke situ? Kan disitu juga ada kesukaan teteh, Westlife. Ga bakalan kesana tuh liat Westlife? Kan itu juga kesukaan teteh." "Nggak ah. Silakan aja. Ade aja yang nonton deh." Gue juga sebenernya mau nonton, cuma pertimbangannya banyak banget. Pertama kondisi financial apakah cukup buat kesana bahkan beli tiket, kedua ijin dari emak dan bapak apakah ngasih ijin atau nggaknya. Tapi gue kalo nonton idola gue langsung kesitu pun pasti akan jadi peluang gue untuk bertemu langsung dengan 7 Icons untuk yang pertama kalinya walaupun udah 5 kali gagal, dan pasti kali ini berhasil. Tapi lagi dan lagi, gue mengurungkan niat gue untuk bertemu 7 Icons dengan begitu banyak pertimbangan walaupun berakhir dengan perih lagi untuk yang kesekian kalinya. Jadi ditotal udah 6 kali gagal bertemu 7Icons. Terkadang kalo gue nonton videonya pas lagi LIVE di PLAYLIST FESTIVAL 2023 pun terkadang suka pengen nangis lantaran ingat dengan kegagalan gue bertemu 7 Icons untuk yang keenam kalinya. Rasanya pengen ketemu langsung, cuma mungkin nasib gue yang apes mulu berkali-kali jadinya ga bisa lagi ketemu idola gue. Jadinya ya udahlah gue lagi dan lagi nyerah dan beneran udah putus asa. Kayak ga ada harapan lagi. Udahlah, bukan takdir gue juga apalagi bukan waktu yang tepat juga. Jadi lagi dan lagi kadang gue suka nangis sendiri meratapi kegagalan gue bertemu 7 Icons berkali-kali. Bukannya apa-apa, tapi gue cuma inget-inget kegagalan gue. Walaupun udah coba dulu deh sabar dulu, abis itu doa, ikhtiar, tawakkal. Beneran sedih, nyesek, ga tau mau ngomong apa lagi saking gagalnya untuk yang kesekian kalinya. Udah kayak ga ada harapan gitu aja.
Dan akhir-akhir ini gue udah 2 hari perasaan gue jadi ga tentu. Kemaren susah tidur, dan untuk cari posisi yang pas agak susah saking keingetan ama kegagalan gue untuk bertemu 7 Icons. Hari ini, gue bergumam sendiri sambil meratapi kesedihan gue. Agak nyesek juga rasanya. Udah berjuang berkali-kali, tapi berakhir dengan kegagalan. Emang udah nasib gue aja kali yang selalu diwarnai kegagalan dan selalu apes. Kadang kalo liat foto ama fans suka sedih sendiri dan lagi lagi meratapi rasa sedih gue karena nasib gue ga sebagus yang lain. Bisa ketemu idolanya, foto bareng bahkan ngobrol bareng tanpa basa basi.
Gue cuma mau bilang aja ama yang lain yang BENER BENER BERUNTUNG BANGET bisa bertemu idolanya.
CONGRATS, GUE TURUT BERBAHAGIA KARENA UDAH BERTEMU IDOLANYA!
GA KAYAK GUE YANG SELALU DIWARNAI KEGAGALAN!
2011 adalah mimpi pertama gue bertemu 7 Icons, idola gue di dunia mimpi dan menjadi peluang bertemu di kenyataan.
Tapi apa?! UJUNG-UJUNGNYA GAGAL DAN KECEWA UNTUK YANG PERTAMA KALINYA!!!
2013 berlanjut untuk mewujudkan apa yang gue mimpiin selama ini, bahkan gue kembali minta ijin ke nyokap dan bokap.
Tapi apa lagi-lagi?! UJUNG-UJUNGNYA KEMBALI GAGAL JUGA DAN GUE HARUS MENELAN KEMBALI PIL PAHIT KEGAGALAN KAN KEKECEWAAN GUE UNTUK YANG KEDUA KALINYA!!!
2014 lantaran tahun kemarin gagal, gue coba lagi untuk meyakinkan kedua orang tua gue untuk mewujudkan mimpi gue yang udah kandas dua kali untuk bertemu 7 Icons, idola gue yang dari tiga tahun lalu bertemu hanya di alam mimpi.
Tapi apa?! Walaupun diberi ijin, tapi sebenernya tanpa basa-basi udah fix LARANG GUE UNTUK BERTEMU IDOLA GUE!!!!
Dan ujung-ujungnya apa?! GUE LAGI LAGI MENELAN PIL PAHIT KEGAGALAN!!!
2015, gue coba lagi dan ga bakalan nyerah begitu aja. Dua kali di tahun itu gue coba untuk mewujudkan mimpi gue bertemu 7 Icons.
Pertama ke acara ketemuan bareng ICONIA, kedua kirim CV ke salah satu stasiun swasta yang ngadain acara yang bisa mewujudkan mimpi menjadi kenyataan.
Namun apa?! GUE GAGAL LAGI!!!
Sudah 5 kali gagal, GUE BENERAN KECEWA DENGAN DIRI GUE SENDIRI!!! KENAPA YANG LAIN BISA BERUNTUNG, SEDANGKAN GUE SELALU GAGAL DAN GAGAL LAGI?!
Apakah gue ga pantas untuk bertemu idola gue sehingga selalu diwarnai dengan kegagalan?!
Kalo gue ga pantas bertemu idola gue katakan saja APA SUSAHNYA?! Dengan begitu GUE AKAN MELUPAKAN IDOLA GUE DAN MELUPAKAN MIMPI GUE!!!
Gue bingung mau ngomong apa lagi karena selalu diwarnai kegagalan yang berujung benci dengan diri gue sendiri kenapa gue selalu gagal bertemu idola gue berkali-kali?!
Tahun-tahun berikutnya, 2023 adalah tahun awal dimana akhirnya gue dikejutkan dengan announcement kalo idola gue 7 Icons bakalan perform di PLAYLIST FESTIVAL 2023 di Bandung, tempat tinggal gue.
Sudah 4 tahun terhitung dari tahun 2015 semenjak gue NGAMUK dan MARAH dengan diri gue sendiri lantaran merasa gagal ga bisa bertemu idola gue 5 kali, dan gue melupakan idola gue bahkan mimpi gue untuk bertemu idola gue.
Dan itu adalah kesempatan emas bagi gue untuk bertemu idola gue di tahun 2023.
Tapi apa?! GUE GAGAL LAGI, DAN INI UNTUK YANG KEENAM KALINYA!!!
GUE GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL GAGAL!!! BENAR-BENAR GAGAL BERTEMU IDOLA GUE!!!
KENAPA HANYA GUE YANG GA BERUNTUNG, SEDANGKAN YANG LAIN MASIH BISA BERUNTUNG?!
APAKAH GUE GA PANTAS UNTUK BERTEMU DAN TERUS DAN TERUS BERMIMPI UNTUK BERTEMU IDOLA GUE?!
Mungkin itu aja dari gue, dan hari ini gue bener-bener lagi galau banget gegara mikirin nasib gue yang selalu diwarnai kegagalan. Yang beruntung, selamat. Gue turut seneng dan bahagia, yang gagal kayak gue, teruslah berjuang bagaimanapun itu walaupun berujung perih pada akhirnya.
Rabu, 24 Mei 2023
Inilah Alasan Gue Kenapa Mimpi Gue untuk Bertemu Idola Gue Ga Pernah Terwujud Sama Sekali
Rabu, 01 Maret 2023
Memorable Pictures
Assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Welcome March! Karena bentar lagi menjelang pertambahan umur (makin lama makin tua yaak), mungkin hari ini gue bakalan bahas soal gambar sewaktu SMP. Dan ini bakalan jadi history dalam diri gue.
Jadi ada 2 gambar yang mau gue share ke lo semua yang kepo banget sebenernya gambar apa sih yang gue share hari ini? Dan gambar ini udah gue posting juga di IG pribadi gue. Langsung aja, tanpa basa-basi, capcussss!!!
Ada 2 gambar seperti yang udah gue bilang sebelumnya, dan gambar pertama yang mau gue share adalah gambar ini guys!
Nah, ini gambar yang gue maksud. Ceritanya lumayan panjang sih kenapa gambar ini ada dan masih tersimpan. Jadi gue flashback lagi ye ke 12 tahun yang lalu dimana masa-masa BB/GB (maksud gue Boyband dan Girlband. Sekarang lebih ngetopnya mah Boy Group dan Girl Group) lagi tenar-tenarnya. Dan gue justru malah tertarik ama girl group nya guys. Dan gue juga suka nonton mini seri nya. Mau tau mini seri apa yang gue tonton, sesuai dengan uniform yang dipake ama tujuh-tujuhnya? Pasti udah pada tau kan? Yang generasi 2000 an mana nih guys? Cung! Okay! Gue kasih score 100 buat lo guys! Go Go Girls! Mini seri ini tayang di tahun 2011 an waktu gue mau menjelang naik kelas 2 SMP. Dan gue nonton mini seri ini tuh cuma yang Season 2 nya doang waktu SMP kelas 2 nya (Season 1 cuma beberapa, cuma gue nontonnya ga se full Season 2. Gue nonton cuma di episode 1 sama episode 2, sisanya cuma sepintas. Baru gue nonton full begitu mini seri ini ditayangin ulang lagi siang-siang jamnya gue cabut dari sekolah [kalo yang tau kapan ditayangin lagi waktu itu, tolong kasih tau gue ya tahun berapa, bulan apa, ama jam berapanya]). Waktu awal-awal cuma kepoin dulu si lagunya, ama grupnya. Gue kira bukan grup an kan yang nyanyi, cuma digabung doang satu satu pemeran pada nyanyi begitu tayang si mini seri nya gitu lho. Gue pikir, ini grupnya kayaknya sama kayak judul mini seri nya, Go Go Girls. But, ups! Ternyata bukan itu nama grupnya ya guys! Setelah gue cari tau, tanpa sengaja gue nonton infotainment (udah kayak emak-emak aje gue nonton infotainment yang tiap hari wara-wiri di TV), kok pemerannya sama semua ya kayak di mini seri itu? Mana potongan lagunya juga sama kayak opening si mini seri nya. Lirik pertama yang gue denger tiap opening mini seri kaya gini.
Gak gak gak kuat
Gak gak gak kuat
Aku gak kuat sama playboy playboy
Gak gak gak level
Gak gak gak level
Aku gak level sama Playboy playboy
Playboy playboy
Playboy playboy
Playboy playboy
Terus sepotong lagi gue tau dari infotainment begitu tujuh-tujuhnya pada diliput. Liriknya kek gini guys.
Lihat yang mulus belok
Lihat yang bening belok
Apa yang disebelah gak ditengok
Cakep dikit deketin
Bohay dikit jabanin
Hatiku kamu terus yang mainin
Wah... Makin kepo aja ya sama spoiler lagunya wkwkwkwkwk... Dan grup itu ternyata... 7 ICONS guys! Kaget dong gue. Nah, dari yang awalnya cuma sebatas tau aja kayak cuek-cuek gitu ye kan, akhirnya jadi tau. Makin tau akhirnya malah kepo, dan makin kepo akhirnya jadi beneran suka. Bener kan apa kata gue? Wkwkwkwkwk... Akhirnya begitu gue jatuh cinta ama 7 ICONS (jiah elah... Jatuh cinta uhuyyy wkwkwkwk...), di tahun 2011 begitu 7 ICONS lagi tenar, gue juga yang saat itu masih nentuin siapa nih first bias gue, akhirnya di akhir mini seri udah FIX! So my first bias is Kak PJ! Wooohoooooo!!! Terus, begitu masuk sekolah, jam istirahat pokoknya, gue tiba-tiba karena gue saking nge-fans nya ama 7 ICONS, gue minta tolong ama sohib gue Hanna buat gambarin kakak-kakak personil 7 ICONS. "Han, boleh minta gambarin 7 Icons nggak? Soalnya kalo aku yang gambar jelek.", soalnya jujurly, gue emang ga tertarik lagi untuk menggambar (entah kenapa di waktu SMP ga tertarik lagi). Mungkin karena debat waktu itu ama temen gue yang kurang sepemikiran ama gue, Zia, Farah, Nabila, dkk pokoknye dah! Soalnya mereka pada percaya bahwa menggambar itu haram. Jadi gue lama-lama malah ga ngegambar lagi (suwe banget! Gegara mereka cita-cita gue terhambat!)!
Padahal menurut gue, ada 2 pendapat. Satu mengatakan haram (udah pasti yang bilang haram itu fahamnya Wahabi yang ngakunya Salafi dengan dalih Kembali ke Al Qur'an dan Sunnah untuk mencuci otak orang yang masih awam dengan ilmu agama yang sesungguhnya), satu lagi mengatakan boleh (yang mengatakan boleh itu ulama Aswaja alias Ahlussunnah Wal Jama'ah yang ajarannya masih tegak lurus sesuai dengan ajaran Islam sesungguhnya tanpa perubahan). Gue ambil yang pendapat kedua. Karena menurut gue sesuai dengan apa yang gue yakini, kecuali patung, baru kagak boleh. Karena sesungguhnya ilmu itu luas, dan gue pikir setelah 14 tahun kemudian, kayaknya mereka ilmunya dangkal. Terus asal nyomot dan nyomot nya cuma satu lagi. Pendapat ulama Wahabi yang hobinya mengkafirkan dan menyebut Album Bid'ah ke orang-orang bertahan Aswaja. Maaf ya, peringatan aja buat ketiga temen gue yang hobinya asal nyomot ilmu agama tanpa cuma modal buku, program TV yang penjelasannya dari ulama Wahabi yang ngakunya paling sunnah, super duper sunnah. Kalo mau belajar agama, jangan cuma bermodalkan buku, ama 1 referensi doang. Coba cari referensi lain. Karena jaman dulu belom secanggih sekarang, coba tanya ke banyak ulama deh! Jangan cuma berpatokan ke satu ulama, tapi ulama itu tuh ulama yang ngakunya super duper paling sunnah, tapi sebenernya nggak sama sekali alias yang hobinya ngejelek-jelekin orang-orang Aswaja. Tapi karena sekarang udah canggih, nah carinya jangan dari ulama yang Wahabi alias yang ngakunya paling sunnah, tapi hobinya ngejelek-jelekin orang-orang Aswaja, ulama Aswaja, dengan sebutan Ahlul Bid'ah! Apalagi lewat buku-buku karya orang Wahabi kayak buku "Kamu Hobi, Tapi Agama Melarang" Karyanya Abu Syahidah (kagak ada terpampang foto penulisnya sama sekali di buku itu, sudah pasti itu Wahabi. Karena mereka percaya bahwa foto, gambar, itu haram. Tapi sendirinya aja ulama Wahabi sekarang foto-foto kok. Artinya ga konsisten ama fatwa yang dibikin), atau buku lain yang penulisnya dari orang Wahabi! Gue ga ngelarang. Terserah, tapi yang memberatkan pikiran lo pada ya gegara ajaran yang lo fahami sendiri tanpa banyak belajar dari ulama lain kayak ulama Aswaja atau Kontemporer.
Balik lagi ke topik (dari tadi malah bahasnya ke ajaran mulu)! Akhirnya digambarin lah ama dia. Gue yang ngarahin seperti apa ciri khas yang paling nonjol di tiap masing-masing personel, sama uniform nya yang dipake sama kayak yang dipake di mini seri Go Go Girls. Frame kacamatanya warna apapun itu gue yang ngarahin biar persis kayak yang dipake di mini seri (mon maap yaak kalo mungkin ada yang kurang mirip atau kurang pas). Dan TADA! This is it! Sudah jadi gambarnya.
(Gambar 7 Icons [Go Go Girls era], 2011)Next, gambar kedua yang mau gue tunjukin ke kalian yakni gambar di era sinetron Cinta 7 Susun yang dulu tayang di RCTI tiap malam abis magrib. Ini dia!
(Gambar 7 Icons [Cinta 7 Susun era], 2013)Tontonan paling wajib ini mah waktu itu. Jadi, gue minta tolong lagi (jiah... Minta tolong lagi dah si gue) ama Hanna buat gambarin personelnya, cuma yang ini udah formasi baru setelah CePan memutuskan keluar karena married. Akhirnya digambarin lagi ama dia. Masih gue yang ngarahin pake baju apanya, terus sekarang rambutnya kayak gimana. Gue sesuaikan aja ama waktu di sinetron itu. Dan ada beberapa aja yang ga sesuai, jadi mon maap aja kalo ada yang kagak sesuai ama baju yang dipake di sinetron itu. Dan di jaman itu juga gue masih tetep stay nga-fans ama 7 ICONS pokoknya, ga pindah nge stan ke grup lain dulu. Karena bagi gue, 7 ICONS always the best ever pokoknya ini mah. Sampai sekarang juga sih walaupun gue sekarang nge-stan juga ama Red Velvet wkwkwkwkwk... Tapi ada cerita lucu dibalik gue yang tiba-tiba nge-stan ama Red Velvet.
Jadi penasaran di tahun 2015 gegara si teteh nonton K-Drama. Pas di episode berapa gitu (gue lupa) pokoknya ada Red Velvet jadi guest star di situ. Terus 2019 malah makin penasaran gegara konser K-Wave Festival di TRANS TV ama TRANS 7. Makin penasaran lagi, di tahun 2020, malah makin kepo. Mulai dari interview sampai lagunya (kalo lagu sih yang pertama gue kepoin cuma pas di tahun 2015 sama 2019 doang), abis itu MV nya, kalo nentuin bias agak sulit bagi gue. Soalnya I love them of all. Kalo milih emang pilihan yang sulit. Jadi begitu deh. Akhirnya sampai sekarang jadi suka (jadi bahas lain juga ye kan pada akhirnya wkwkwkwkwk...).
Oke, dicukupkan sekian dulu yang gue ceritain. Tapi kalo gue simpulin, dua gambar itu benar-benar always very memorable in my life pokoknya deh. Walaupun gue pribadi belom secara langsung ketemu ama kakak-kakak 7 ICONS gegara ada kendala seperti ga dapet restu dari orang tua, terutama emak. Padahal sih cuma masih di dalem negeri gitu idolanya. Bukan idol luar negeri. Dulu di acara musik masih wara-wiri, pengen banget ketemu, cuman kagak dibolehin mulu. Padahal cuma pengen ketemu doang, minta foto, tanda tangan ama ngobrol intimate (maksud gue ngobrol lebih dekat lagi gitu lho guys). Ga ada lain-lain lagi. Tapi ya udahlah... Mungkin nasi udah jadi bubur, kalaupun mau ketemu ya ga kayak waktu jaman tenar (nyesel banget gue beneran sumpah Demi Tuhan). Tapi berdoa aja lah yaak... Moga aja kesampaian. Ketemu satu orang dulu, atau semuanya juga boleh. Karena itu emang dream yang sampai sekarang belom kesampaian semenjak tahun 2011 sampai sekarang. Kalau lewat gambar ini ya pasti akan terobati. Karena walaupun begitu, 7 ICONS is my 1st idol saat Boy Group Girl Group lagi tenar waktu itu. Always forever.
See U next time di blog selanjutnya, gue mau ijin sholat dulu ya karena waktunya takut keburu abis.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi wabarakatuh
Senin, 13 Februari 2023
Bu, Gue Tunggu Lo Ye!
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Happy monday for all. Semoga dalam keadaan baik-baik aja dan semoga lo semua sehat wal afiat. Aamiin yaa rabbal alamiin...
Oke, langsung aja to the point ke pokok problem yang dari dulu sebenernya pengen gue umbar, dan ini gue bakalan terus-terusan ngumbar masalah ini. Karena apa? Ini udah nyangkut masalah mental gue yang lagi kurang sehat walaupun gue sebenernya udah dinyatakan sembuh dari Autisme ringan yang gue alami dari umur 2 tahun ampe gue umur 11 tahun. Gue masih ngerasa walaupun gue udah sembuh Autisme ringan, tapi masih ada yang belom beres dari urusan mental health yang gue alami. Gue khawatir gue takutnya kena depresi karena pernah ngalamin yang namanya kekerasan terhadap anak dibawah umur.
Sebagaimana yang udah gue paparin di blog gue yang sebelumnya, ntar lo cek aja biar tau penjelasan gue yang lebih detail oke! Jadi, masa-masa yang ga menyenangkan gue itu waktu gue di bangku SD, SMP (SMA gue skip), ama kuliah. Tapi yang kali ini gue paparin masih semasa waktu SD yang belom kelar-kelar urusannya. Gue masuk SD tahun 2004, dan lulus di tahun 2010. Dan gue karena termasuk ABK alias Anak Berkebutuhan Khusus, jadi harus ada guru yang tiap hari ngedampingin gue, dari masuk sekolah ampe jam pulang sekolah. Dan gue berharap mendapatkan sosok figur guru pendamping yang kedepannya bakalan merubah gue menjadi lebih baik tanpa bentakan, bahkan ampe ke KTA (Kekerasan Terhadap Anak). Tapi itu semua ga sesuai dengan ekspektasi gue begitu hari ketiga seingat gue (kalo lupa mohon maap aja nih ye), gue baru mengalami kekerasan dari guru pendamping gue, gue sebutin namanya ya biar semuanya pada tau okay! Gue mendapatkan kekerasan terhadap anak oleh Bu Santi Masitoh Al Ma'ruf, A.Ma (gue tambahin gelarnya biar malu dia gue kulitin kelakuannya yang biadab itu) di hari ketiga sekolah.
Kalo Ody temen gue, dari hari pertama udah mendapatkan kekerasan terhadap anak. Gue baru hari ketiganya. Dan itu tak hanya sekali dua kali. Berkali-kali ampe gue segede sebelum masa puber gue. Kelas satu gegara gue ga bisa ngitung Matematika, gue ampe dicubit. Pas kelas satu hampir delapan kali sehari. Dan itu beneran sakit banget. Cubitannya rada keras kalo ketimbang cubitannya emak gue. Kenceng banget malah ampe kerasa ke pinggang-pinggang. Tapi waktu kelas satu, gue cuma bisa nahan sakit aja, gue berusaha untuk ga nangis pada saat itu walaupun udah berkali-kali mendapatkan cubitan terus menerus. Karena gue ga mau nangis dan dijadiin tontonan orang lain. Masalah tambah, kurang, pokoknya itung-itungan itu gue paling ga suka. Karena gue kalo mikir gimana caranya ya lebih lama ketimbang anak-anak yang lain yang beberapa menit kemudian langsung beres. Lha gue, baru satu, dua, tiga aja mikirnya lama karena gue bingung ini harus diapain. Kalo udah kelamaan mikir, malah gue dicubit ama Bu Santi. Dan fase dimana gue udah jenuh dan pengen nangis karena udah ga kuat dengan perlakuan Bu Santi terhadap gue itu waktu semester dua pas kelas 1 SD. Dan ga cuma berlaku di waktu sekolah biasa, tapi berlaku juga begitu ULUM (Ulangan Umum). Jaman gue kan bukan UAS, masih dibilangnya ULUM. Jadi tiap gue ULUM pun begitu ada pelajaran Matematika, dalam ati "Duh... Mati gue." Soalnya pasti gue bakalan dicubit berkali-kali lagi. Apalagi begitu di suruh pegang penggaris karena dulu belom masuk ke materi baca sudut. Gue kan kalo megang penggaris emang suka gemeteran. Kalo mau dilurusin orang typical gue rada susah. Dicubit lagi ama Bu Santi.
Dan itu benar-benar bikin gue jenuh. Da masalah gue ga cuma satu, dua, tiga, banyak masalah gue tuh dari SD. Udah mah gue di bully mulu, di rumah belom lagi kadang dicubit, dibentak-bentak ama dijitakin kenceng ama emak gegara makannya lama (sebenernya gue udah eneg ama makanan sehari-hari gue yang tiap hari dari pagi ampe malem dikasih nasi dicampur ama sayuran yang dicincang ama diparut, terus dikukus. Beneran pengen muntah gitu rasanya, ga ada aroma wangi sama sekali. Yang ada bau brokoli. Makanan yang kurang begitu gue suka. Jadi tiap makan pake brokoli, bawaannya suka mual-mual terus), atau nggak gegara bobonya ga bener. Da anak kayak gue ga bisa cepet-cepet langsung merem. Bobo aja gue beneran kagak nyaman banget. Jadi di kasur gue nangis terus, makin dibentak lagi. Belom lagi ama si teteh. Ah...tau ah elap. Sebenernya gue beneran udah jenuh pas waktu gue masih SD. Jenuh banget sumpah Demi Tuhan. Ga di rumah, ga di sekolah, sama aja sebelas dua belas.
Dan makin lama, begitu gue nginjak kelas 2 SD, kelas 3, terus kelas 4 dan 5, sama aja. Gue dicubit berkali-kali, bahkan ampe kena bagian yang rawan banget, yakni ginjal. Udah ga kuat lagi dengan rasa sakitnya. Gue nangis aja. Malah si Bu Santi pakek ngancam gue segala. Dilaporin ke Bu Susan lah (dulu Bu Susan masih jadi kepala sekolah di Al-Biruni), diturunin tingkatnya lah. Jadi gue diseret ke kelas tingkat bawah. Gue yang beneran udah ga bisa berbuat apa-apa, terus-terusan dibentak-bentak ama Bu Santi ampe beneran malu sumpah, dijadiin tontonan anak-anak di dalam kelas. Dan ga hanya itu aja, gue kelas 3 difitnah ama Bu Santi karena lama ngantri. Padahal, gue dilarang masuk ama si Nadia, Icha dkk yang goblok itu. Padahal niat gue kan cuma mau wudhu, itu aja. Tiba-tiba gue dilarang masuk ke kamar mandi ama mereka. Mau ga mau gue tunggu aja ampe kelar. Begitu udah pada keluar, gue malah dibentak dari kejauhan ama Bu Santi. Semakin mendekat, gue malah difitnah gegara lama. Padahal gue dilarang masuk ama mereka. Bukannya gue yang lama. Gue dicubit lagi dong. Dan itu bikin kepala gue tuh beneran udah jenuh. Pengen rasanya bunuh diri saking ga kuatnya digituin terus. Dari kelas 2, gue udah kepikiran gimana caranya gue ngakhirin hidup gue tapi belom kesampaian terus. Jadi, gue kadang suka liat dari balik jendela, kadang gue suka liat langsung dari koridor berapa ketinggian dari koridor ampe atap gazebo biar gue bisa loncat dari atap gazebo ke bawah paving block. Dan di dalam otak gue, gue teriak saking udah ga kuat dengan hidup gue. Pengen cepet-cepet mati rasanya. Dan jarak dari koridor ampe atap gazebo tuh lumayan dangkal. Ngambil sapu atau pel aja ama cleaning service aja nyampe. Akhirnya gue mulai mikir gimana caranya untuk mengakhiri hidup gue. Gue capek tiap hari mulai dari berangkat sekolah, nyampe sekolah ampe pulangnya lagi terus aja dibully. Beneran sumpah Demi Tuhan capek.
Terus begitu pelajaran Matematika, pas kelas 3, niatnya gue mau nanya ke guru Matematika gue waktu itu karena ada bagian yang menurut gue paling sulit untuk dipecahkan. Tapi, ama Bu Santi malah dilarang-larang, malah disuruh nanya ke orang yang jelas-jelas udah bikin hidup gue ancur, si Icha (Cha! Gue sumpahin ye idup lo ancur!)! Masa gue kudu nanya ke orang yang jelas-jelas bikin hidup gue ancur berantakan? Kan goblok. Bukan guenya yang goblok. Tapi Bu Santi nya yang goblok gitu lho. Guenya emang kagak segoblok itu untuk nanyain ke orang yang udah jelas-jelas bikin gue ancur seumur hidup gue! Gue milih pake cara gue sendiri aja. Soalnya gue mau nanya ke guru pun bakalan dilarang ama Bu Santi tolol itu! Maap kalo sepanjang blog ini gue pake kata-kata yang kurang pantas, tapi emang orang seperti itu harus dikasih pelajaran, gue kulitin biar tau rasa dipermalukan ama mantan muridnya. Walaupun ga ada bukti kuat, tapi ada Tuhan yang liat. Lagian Tuhan ntuh melebihi CCTV nya di dunia. Seandainya di sekolah gue waktu itu ada CCTV, bakalan ketahuan tuh kelakuannya si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu terhadap gue selama ini seperti apa! Yah... Ga kayak Bu Rani, guru pendampingnya Kaka ama Kalvin. Ga ada tuh ampe maki-maki, ngumpat-ngumpat, fitnah-fitnah bahkan main fisik terhadap anak didiknya. Nasib buruk aje kali ye nimpa hidup gue dapetin guru pendamping yang goblok macam si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu! Terus dari kelas 4 SD, emak gue baru-baru ini suka nitip pesan ke wali kelas ama si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu kalo gue kudu berbaur ama yang lain. Gue dalam ati udah jijik banget sumpah, soalnya gue dibully mulu! Jadi mau main pun agak risih! Ntar gue lagi yang jadi sasaran empuk! Mending di perpus baca buku daripada keluar berbaur ama orang-orang yang udah bikin hidup gue ancur!
Kadang gue diem aja di SNSD (bukan girl grup nih ye! Tapi itu ruangan khusus yang isinya shadow teacher ama guru BK). Dan beneran di masa-masa itu paling memalukan! Di mata pelajaran yang sama, gue kan ngerjain soal, kalo ngerjain Matematika emang gue kudu mikir dulu, bingung kan harus diapain. Gue dicubit seperti biasa dengan kenceng dari muka, leher, tangan, pinggang, perut bahkan ampe bagian yang beneran rawan banget, ginjal. Bukannya sok lebay ye, tapi kenyataannya begitu. Gue yang ngalamin sendiri. Terus gue dikatain "Stupid... Stupid..." Ama si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu! Dan pas ULUM, gue pas ngerjain Matematika ampe dikerubutin ama 4 orang guru. Itu saking gue bingungnya harus apa. Gue lagi yang kena apes. Gue udah mah dimaki-maki, dicubit berkali-kali ama si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu! Ditontonin orang-orang itu lho jangan salah. Itu berkali-kali gue selalu dijadiin bahan tontonan yang ada di kelas. Dan gue juga pernah ampe diseret ke tingkat bawah satu kali pas kelas 5 SD ke kelas 3 SD. Sumpah itu gue beneran dipermalukan. Udah jenuh banget, muak rasanya ama idup gue. Mungkin kalo gue balik lagi ke psikiater, gue pasti udah di suruh pindah ke sekolah lain yang jauh lebih baik. Tapi karena gue orangnya closed banget alias tertutup, gue ga mau cerita ini ke siapapun. Mau ke orang tua gue, mau ke si teteh, mau ke wali murid gue, Bu Ria, bahkan ke kepala sekolah, Bu Susan terkait kelakuan si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu terhadap gue selama ini bertahun-tahun. Gue ga segampang itu berani untuk speak up kelakuannya si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu ke mereka. Kalo seandainya gue berani untuk speak up, udah gue laporin langsung ke KPAI biar tau rasa! Udah gue sumpahin aja tuh si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu biar melarat hidupnya!
Gue pas kelas 5 SD ampe diancam-ancam ga dapet ijazah ama si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu. Udah mah gue dicubit berkali-kali seperti biasa ampe kena bagian yang rawan banget untuk disentuh apalagi dicubit atau dipijit, dibentak-bentak, sekarang tambah lagi ini. Belum lagi begitu gue mau sholat di masjid, gue kan lagi main ya namanya juga masih masa-masanya ya wajar. Malah si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu bentak-bentak manggil gue dari lantai 3, kedengeran banget sumpah ampe masjid. "DIVAAA!!!" Keras banget sumpah dari atas lagi. Terus begitu dah nyampe dibawah, gue langsung dicubit kenceng-kenceng lagi, gue diseret ampe lantai 3, dilarang sholat di masjid. Padahal gue pribadi gue lebih suka kalo sholat di masjid karena masjid itu udah jadi tempat favorit gue untuk beribadah, karena kalo di masjid tuh rasanya lebih adem, tenang, nyaman. Tapi ama si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu malah dilarang. Orang lain aja pada sholat di masjid, masa gue dilarang sholat di masjid. Dan kejadian seumur hidup gue ini mulai dari kelas 1 ampe kelas 5 SD bakalan ga ilang-ilang dari ingatan gue meskipun gue udah berkali-kali ke psikolog untuk konsultasi gimana jalan keluarnya, tapi tetap aja gitu lagi. Dan itu bikin gue trauma, pengen nangis bawaannya tiap kali gue ngingat ini terus. Kadang kambuh lagi. Takutnya gue kena depresi. Kalaupun seandainya gue kena depresi, gue bakalan minta pertanggungjawaban kepada si Santi Masitoh Al Ma'ruf itu, tambah orang-orang yang udah bikin gue sakit ati!
Oke, dear Santi Masitoh Al Ma'ruf, A.Ma. Lo perhatiin isi blog gue baik-baik. Ini dari mantan anak didik lo yang udah lo bikin jadi ancur hidupnya kayak gini ampe sekarang! Tuhan Maha Melihat, Maha Menyaksikan, Maha Mendengar, Maha Tahu bahkan Melebihi CCTV di dunia ini soal kelakuan lo terhadap anak didik lo ini! Lo udah bikin gue sakit ati selama bertahun-tahun, dan ga bakalan sembuh-sembuh walaupun udah dibawa berkali-kali ke psikolog juga! Dan asal lo tau! Gue dulu emang ga pernah nyeritain kelakuan biadab lo terhadap gue kepada orang tua gue, si teteh, wali murid gue Bu Ria ama Kepala Sekolah gue Bu Susan karena apa? Gue berusaha untuk nutupin aib kelakuan busuk lo terhadap gue. Gue berusaha untuk ga mau bikin ati mereka sakit dan terbebani ketika gue ceritain kelakuan biadab lo! Karena gue pun sendiri udah punya beban hidup, dan itu semua bibit utamanya ya lo San! Lo yang mulai bikin gue ancur seancur-ancurnya. Lo sengaja bikin hidup gue ancur! Itu kan mau lo? Melihat mantan anak didik lo ini sesuai dengan keinginan lo? Ancur hidupnya berkeping-keping ampe sekarang! Tapi sekarang, gue bongkar semua aib lo terhadap gue selama gue sekolah dan jadi anak didik lo di SD Sains Al Biruni. Gue emang ga punya bukti kuat, bukti berupa visum ga ada karena rasa sakit di pinggang gue udah ilang, apalagi bukti berupa rekaman CCTV karena di sekolah ga pernah dipasang CCTV untuk membongkar semua kelakuan lo! Gue emang punya Autisme, tapi bukan berarti ga punya perasaan! Gue pun masih punya perasaan karena apa, gue ga separah itu coy! Gue emang udah sembuh dari Autisme, tapi rasa sakit di ati gue belom pudar dan itu semua gara-gara kelakuan lo terhadap gue! Lo udah bikin malu gue dihadapan orang lain, baik itu di hadapan temen-temen yang waktu itu sekelas ama gue bahkan guru bidang studi ampe wali kelas bahkan wali murid gue! Lo udah bikin hidup gue ancur ampe sekarang! Dan rasa sakit ini, gue masih rasakan sampai sekarang! Gimana rasanya dengan enaknya lo injak-injak, lo permalukan, lo bikin ancur mantan murid lo? Coba seandainya lo ada di posisi gue, lo juga pasti bakalan sakit ati, ampe bakalan pengen BunDir. Gue juga sama! Gue hampir mau bunuh diri, dan itu semua gara-gara lo San! Percobaan bunuh diri pertama gue, waktu kelas 2 SMP. Dan itu hampir 4 ampe 5 kali percobaan bundir! SMA satu kali. Ampe gue kuliah pun ampe 5 kali percobaan bunuh diri! Mulai dari menyodorkan kunci bahkan pisau ke arah denyut nadi gue, bahkan loncat dari lantai 2 kampus! Lo seneng kan liat mantan anak didik lo begini sepanjang hidupnya? LO SENENG KAN SAN?! Melihat mantan anak didik lo ini makin hancur dan masa depannya suram?! Kalo gue di suruh berhadapan ama lo, gue udah muak liat muka lo! Awalnya baik, tapi sebenernya malah mau bikin hidup gue ancur! Gue cuma mau berpesan ama lo, dan gue mau ngingetin ama lo! Kalo lo bikin hidup gue ancur, bersiap-siaplah untuk berhadapan dengan orang tua gue! Karena orang tua gue bukan orang sembarangan. Orang tua gue ga bakalan rela anaknya digituin ama gurunya! Orang tua gue ga bakalan tinggal diam. Bahkan gue. Gue juga ga bakalan tinggal diam walaupun selama ini gue udah pendam kelakuan lo ke gue selama gue sekolah di SD Sains Al Biruni selama bertahun-tahun, tapi baru gue buka kelakuan busuk lo di hadapan orang tua gue begitu SMA. Itu juga baru gue bongkar di depan orang tua gue. Belom gue bongkar juga ke Kepala sekolah gue, Bu Susan ama wali murid gue, Bu Ria. Gue belom pernah bongkar sedikitpun tentang kebusukan lo terhadap gue selama gue sekolah disitu!! Karena apa? Sekali lagi, gue ga mau bongkar kebusukan lo ke Kepala Sekolah ama Wali Murid gue karena gue ga mau bikin hati mereka terluka juga cuma gara-gara gue dibikin ancur ama lo San! Ingat itu! Ini gue ga main-main, gue serius. Dan gue tunggu! Tuhan Maha Tahu segalanya, Tuhan melebihi CCTV. Itu aja dari gue.
Maaf kalo tulisan ini bikin lo pada emosi, tapi apapun itu selama gue masih hidup dan dikasih kesempatan untuk menikmati bernapas di dunia ini, yang namanya keadilan haruslah ditegakkan. Yang namanya kebenaran haruslah ditegakkan meskipun bunyi di dunia tidak ada seperti bukti CCTV atau yang lainnya, tapi Tuhan Maha Melihat, Tuhan Maha Tahu segalanya. Itu aja kalo dari gue. Terimakasih yang udah liat tulisan ini. Selamat beraktivitas kembali. See you next time.