Senin, 05 Januari 2015

My Dream and My Story For "Panggung Impian"













Nama: Diva Rachmah Salsabila
Tempat Tanggal Lahir: Jakarta, 8 Maret 1998
Alamat: Kp. Sadang RT III RW XI, Desa Cinunuk, Kabupaten Bandung 40624
Nomor Handphone: 081313626175
Nomor Telepon: (022) 87823635
Nama ibu: Poni Dinarsih
Nama bapak: Ali Rochman
Pengalaman:
            Waktu masih bayi, saya bisa merespon orang. Mulai dari ibu, kakak, bapak, saudara, paman, bibi, uwa, kakek, juga nenek. Kemudian, waktu umur satu tahun, ibu saya baru menyadari bahwa pada usia satu tahun, saya tidak bisa merespon sama sekali apa yang diperintahkan orang tua saya. Misalnya kalau diminta “De, ini tolong buang ke tempat sampah” saya cuek-cuek aja. Katanya, saya kurang respon dengan yang lain. Ibaratnya seperti berada di dalam rumah kerang.
Terus saya jadi agak pendiam. Itu pun tidak tahu kenapa bisa terjadi? Dan gejala-gejala autis sudah terlihat oleh orang tua saya. Mulai dari kontak matanya tidak ada, jalannya jinjit, suka banget mainin saklar lampu. Kalau ada iklan, saya suka dan tidak mau pindah channel. Kalaupun saya marah atau nangis, saya sampai guling-guling.
Terkadang, saya juga suka gigit ibu saya jika saya lagi ngamuk. Buang air besarnya tidak lancar, bentuknya seperti kotoran kambing, dan teksturnya keras. Misalnya pengen buang airnya hari ini, tau-tau keluarnya dua hari kemudian. Saya suka menjerit-jerit, suka lari-lari kesana kemari tanpa ada tujuan yang jelas, dan teriak-teriak. Akhirnya, orang tua saya konsultasi ke dokter spesialis anak yang biasa ibu saya datangi. Dokter bilang “Tidak apa-apa. Karena setiap anak perkembangannya berbeda-beda.”
Sampai dua dokter spesialis anak, jawabannya pun sama. Tapi ibu saya tetap penasaran, dan meminta ke dokter spesialis anak meminta surat keterangan ke dokter mana saya harus dibawa karena ibu saya sudah curiga adanya tanda-tanda autisnya. Akhirnya dokter spesialis anak memberikan surat keterangan supaya ada pemeriksaan lanjutan atas kecurigaan ibu saya. Akhirnya saya dibawa ke dokter ahli kejiwaan, dan ahli juga di bidang autis, yakni dokter Melly Budhiman. Di hari itu juga ibu saya daftar, tapi tidak bisa bertemu karena pasiennya banyak sehingga tiga bulan kemudian, saya baru bisa diperiksa oleh dokter Melly. Lalu ibu saya ditanya tentang riwayat perkembangan, riwayat kelahiran, hingga kebiasaan saya mulai dari A sampai Z.
            Dan setelah diperiksa oleh dokter Melly, saya divonis menyandang autis. Tapi alhamdulillah autis ringan. Dokter Melly menyarankan untuk diterapi, diusahakan yang dekat rumah. Dokter Melly memberikan alamat tempat terapinya di jalan Tembok. Pertama, saya menjalani terapi wicara, dan dilakukan satu jam setiap hari. Saya diterapi oleh ibu Marta. Setahun kemudian, saya sudah boleh sekolah di play group.
            Saya bersekolah di Play Group Al Karimah pada tahun 2001. Setahun kemudian saya masuk TK Qur’ani. Letaknya bersebelahan dengan Play Group Al Karimah. Namun sebulan kemudian, saya pindah ke TK AnaKita di Jakarta Pusat, karena saya mendapat perlakuan yang tidak baik dari teman sekolah. Di AnaKita juga saya mendapat hal serupa. Bahkan saya pernah dipukuli sampai kena perut. Walaupun mendapatkan perlakuan buruk, tapi alhamdulillah ada guru yang masih sayang.
            Setelah lulus TK A, keluarga saya memutuskan untuk hijrah ke Bandung dan saya bersekolah di TK Gagas Ceria. Letaknya di Jalan Malabar no.80-84 Kota Bandung. Begitu saya sekolah di Gagas Ceria, saya diajari cara berkomunikasi, cara berinteraksi satu sama lain, dan cara untuk mengatasi masalah. Dan, saya menjadi dekat dengan siapapun. Mulai dari guru-guru, sopir bis, sopir jemputan, tukang minuman, tukang mainan hingga tukang parkir. Makanya tak heran, saya dikatakan sebagai anak yang ramah dan baik.
            Setelah lulus TK B, saya masuk ke bangku Sekolah Dasar di SD Sains Al Biruni. Letaknya di Jalan Raya Panyileukan no.11 Kota Bandung. Letaknya tidak sejauh di Gagas Ceria. Mulai disanalah, saya mendapat perlakuan jauh lebih kasar dari teman-teman saya dan guru pendamping saya. Namun saya harus berusaha tegar, dan saya harus kuat walaupun mendapat perlakuan tidak manusiawi, baik secara fisik ataupun verbal seperti perang otak. Tapi saya tidak bisa berbuat apa-apa.
            Alhasil, saya jadi pemalu, kurang percaya diri, tempramental sampai sekarang, cepat emosi kalau dibandingkan waktu TK, frustrasi, cepat panik, sedikit-sedikit cengeng, malahan lebih parah kalau dibandingkan dulu. Walaupun begitu masih ada guru lain yang masih sayang sama saya, dan ada sahabat yang selalu setia menemani setiap saat di sekolah, Hanna dan sahabat satu guru pendamping, Ody. Pada saat kelas lima, saya kontrol rutin ke dokter Melly. Dan alhamdulillah, hasil kunjungan waktu itu saya dinyatakan sembuh dari autis dan tidak usah kontrol lagi. Ibu dan saya bersyukur dan senang sekali bahwa saya sudah sembuh. Saya juga mengabarkan kabar gembira ini kepada keluarga besar saya, guru, dan teman-teman orang tua murid yang senasib dengan saya.
            Mereka gembira akan kabar tersebut. Orang tua teman saya mendapat secercah harapan bagi anak-anaknya dapat sembuh seperti saya. Kemudian setelah lulus SD, saya melanjutkan pendidikan ke bangku Sekolah Menengah Pertama di SMP Al Biruni Cerdas Mulia. Letaknya di Jalan Terusan Panyileukan no.11 Kota Bandung. Disanalah saya merasa lebih bebas dalam hal apapun. Dan saya mulai berkenalan dengan sahabat saya, Aniel.
            Saya juga bertemu dengan sahabat-sahabat saya sewaktu SD, Hanna, dan Teh Lita. Lama kelamaan, saya memiliki banyak sahabat-sahabat saya walau rata-rata memiliki kepribadian dan pengalaman yang sama. Lalu saya juga memiliki teman yang sangat baik, yakni Nur, Mirra, dan Raka. Tapi sewaktu sekolah disana, anehnya saya jadi risih kalau ada guru baru. Bahkan saya tidak mau masuk ke ruang guru dan harus meminta kepada sahabat saya. Berbeda dengan waktu SD.
            Waktu SD, saya sering masuk ke ruang guru tanpa ada rasa malu. Justru kalau ke teman lain, saya tidak mau karena saya takut dibullying lagi. Tak lama kemudian setelah lulus SMP, saya melanjutkan ke Sekolah Menengah Atas di SMA Al Biruni Cerdas Mulia. Letaknya satu bangunan dengan bangunan SMP karena masih baru. Muridnya pun sedikit. Ada yang tujuh belas, ada yang sepuluh, bahkan paling sedikit delapan waktu pertama kali saya masuk kesini lagi.
            Saya bertemu kembali dengan teman-teman sewaktu SMP, Siti dan Raka. Tapi kalau dengan yang lain masih terlalu malu. Karena teman-temannya baru semua. Namun lambat laun, saya jadi mulai akrab dengan satu sama lain meskipun jumlah muridnya sedikit. Mulai dari Neng, Dede, Epul, Edo, dan Aan. Lalu bertambah lagi dengan beberapa murid baru, Lilis, Marshall dan Salma.
Rasanya cukup menyenangkan bila dibandingkan waktu SMP.  Waktu SMP, saya kurang dekat dengan beberapa teman lain. Tapi pas SMA, jadi dekat. Dengan beberapa guru saya pun dekat walaupun masih ada rasa malu. Saya jadi lebih dekat dengan beberapa kakak kelas. Saya mendapatkan apresiasi dan sejumlah prestasi dari sekolah. Mulai dari SD sampai sekarang berupa:
1.      ABK Terbaik ( 2005-2006 )
2.      2nd Winner Talent Show 3rd Grade in English Day ( 2007 )
3.      ABK Terbaik ( 2007-2008 )
4.      Juara 1 Rampak Bedug ( 2008 )
5.      ABK Terbaik ( 2008-2009 )
6.      Kreasi Kartu Lebaran Tingkat SD Level Kelas VI ( 2009 )
7.      The Best Art Kelas IX SMP Al Biruni Cerdas Mulia ( 2012 )
8.      The Best Art Kelas X SMA Al Biruni Cerdas Mulia( 2013 )
9.      Juara II Lomba Cerdas Cermat Ramadhan Fair ( 2012 )
10.  Lomba Membuat Poster kelas 6 SD ( 2010 )
11.  Juara III Berbagi Kisah Kebesaran-Nya ( 2014 )
12.  Piagam Penghargaan CALISTUNG ( 2007 )
13.  Piagam KADER Kesehatan Sekolah ( 2007 )
14.  Piagam Penghargaan CALISQUR & Pesantren Kilat ( 2006 )
15.  Juara I Problem Solving ( 2007 )
            Dan saya memiliki impian yang ingin saya wujudkan. Saya ingin bertemu dua sosok idola saya yang saya sukai semenjak empat tahun lalu dan idola yang saya sukai setahun yang lalu, kak PJ dan kak Natly. Saya ingin foto bareng sama kak PJ dan kak Natly. Saya juga ingin memiliki drum elektrik lengkap dengan double pedal yang saya impi-impikan satu tahun lalu. Dan saya ingin mengajak sahabat-sahabat saya berkumpul bersama. Hanna, Aniel, Teh Lita, A Dendy, Mbak Laras, Teh Pina, Raka, Nur, Mirra, Wahyuni, dan A Dzulfi. Mudah-mudahan Allah mengabulkan keinginan saya. Amiin yaa rabbal ‘alamiin...